Susah Buang Air Besar (Konstipasi). Penyebab Susah BAB, Pengobatan dan Pencegahan.


Jika Mengalami kesulitan untuk buang air besar selama lebih dari tiga hari, kemudian ketika duduk atau jongkok mengeluarkan feses butuh waktu yang lama hingga lebih dari sepuluh menit, maka bisa jadi anda mengalami konstipasi (sembelit). Jika terlalu lama berada dalam keadaan ini, bisa berisiko untuk mengalami kanker usus besar.

Tahapan awal konstipasi biasanya mengakibatkan buang air besar kurang lancar. Tahapan selanjutnya, jika terus berlanjut maka akan mengakibatkan terjadinya diverticulosis (penonjolan bagian usus besar berbentuk bisul, kadang-kadang terjadi peradangan atau pecah dan kemudian infeksi) dan tahapan yang ekstrem terjadinya kanker kolon.

Tingkat keseriusan penyakit ini berbeda-beda pada tiap penderita. Ada orang yang mengalami konstipasi untuk waktu singkat, tapi ada juga yang bisa mengalaminya dalam jangka panjang (kronis). Konstipasi jangka panjang biasanya menyebabkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.




Tanda-Tanda Konstipasi.

  • Gejala utama konstipasi adalah kesulitan buang air besar dan frekuensinya yang jarang.
  • Perut terasa penuh dan keras. 
  • Memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengeluarkan feses.
  • Sakit dan kram perut.
  • Perut terasa kembung.
  • Tinja yang kering dan keras.
  • Buang air besar hanya tiga kali dalam seminggu.




Penyebab Konstipasi.

  • Penyakit ini dua kali lebih banyak dialami wanita daripada pria, terutama pada masa kehamilan.
  • Kurang minum.
  • Kurang konsumsi serat.
  • Gaya hidup yang kurang sehat.
  • Kondisi mental seperti kecemasan dan Depresi
  • Kurang melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga.
  • Kehamilan.
  • Mengalami sakit sistik fibrosis atau kelenjar tiroid kurang aktif.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang bisa menyebabkan konstipasi seperti suplemen kalsium, suplemen zat besi, antasida dan antidepresan.
  • Stress.
  • Gula darah tinggi atau diabetes.




Pengobatan Konstipasi.

  • Pengobatan konstipasi bertujuan untuk melancarkan pencernaan agar penderita dapat buang air besar secara teratur. 
  • Memperbaiki pola makan dengan makanan yang kaya akan serat.
  • Obat pencahar osmotik seperti laktulosa dan macrogol.
  • Obat pencahar stimulan seperti bisacody.
  • Bisa juga menggunakan obat pencahar berbentuk pipet seperti microlax yang berfungsi untuk melunakkan feses.



Pencegahan Konstipasi.

  • Makan makanan yang mengandung banyak serat seperti sayur-sayuran, buah seperti pepaya, apel dan lain-lain, beras merah, sereal, biji-bijian, serta kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah dan lain-lain.
  • Perbanyak minum air putih 8 gelas perhari, untuk memperlancar pergerakan usus agar kotoran lunak dan mudah dikeluarkan.
  • Kurangi konsumsi minuman berkafen seperti kopi dan teh.
  • Kurangi konsumsi minuman bersoda.
  • Kurangi konsumsi minuman keras/alkohol.
  • Olahraga secara teratur.
  • Jangan menahan keinginan buang air besar.


Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Sakit Kepala di Pagi Hari Pertanda Hipertensi.



Tekanan darah tinggi merupakan pembunuh pelan-pelan (silent killer) yang bisa mengantarkan penderitanya menderita penyakit lain yang lebih berbahaya seperti stroke dan jantung koroner. Olehkarena itu, tekanan darah harus diukur secara rutin agar bisa mengetahui apakah kita memiliki tekanan darah yang tinggi atau rendah.

Dalam pengukuran tekanan darah ada dua hal yang menjadi parameter penting, tekanan sistole dan tekanan diastole. Tekanan sistole ini merupakan tekanan darah jantung ketika berkontraksi dan diastole merupakan tekanan jantung ketika dia berelaksasi. Angka tekanan darah yang normal adalah yang berada 120/80. 120 (sistole)/80 (diastole) sampai 140/90. Jika tekanan darah berada diatas nilai tertinggi 140/90, maka harus berhati-hati karena kita sudah mengalami tekanan darah tinggi apalagi jika hal tersebut terjadi selama enam bulan berturut-turut.
Berikut klasifikasi tekanan darah :

Klasifikasi
Sistolik
Diastolik
Normal
120
80
Prehipertensi 120-139 80-90
Hipertensi Stage I 140-159 90-99
Hipertensi Stage 2 140 > 159 atau > 100


Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia diatas 18 tahun mencapai 25,8 % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita hipertensi perempuan lebih banyak 6% dibanding laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai 9,4%. Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesui anjuran tenaga kesehatan. Hal tersebut menyebabkan hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.



Tanda-tanda Hipertensi

  • Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala dan tanda. Hal inilah mengapa sangat penting melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
  • Memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.
  • Kepala terasa panas dan pusing.
  • Emosi meningkat.
  • Merasa lelah dan sesak napas.
  • Terkadang jika tekanan darah terlalu tinggi maka penderita bisa pingsan.
  • Nyeri kepala pada pagi hari sebelum bangun tidur.
  • Sakit kepala berkepanjangan.
  • Pandangan kabur atau penglihatan ganda.




Penyebab Hipertensi.

  • Seiring bertambahnya usia, kemungkinan anda untuk menderita hipertensi juga akan meningkat.
  • Kelebihan berat badan  (obesitas).
  • Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar garam/ natrium yang tinggi.
  • Faktor keturunan. Keluarga yang mempunya riwayat darah tinggi, anggota keluarga pun memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi daripada anggota keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
  • Resistensi insulin (sensitivitas insulin menurun).
  • Stress. Tingkat stress yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan darah.
  • Kurang aktivitas fisik atau olahraga.
  • Kurang makan buah dan sayuran.
  • Minum terlalu banyak kopi atau minuman lain yang mengandung kafein.




Pengobatan Hipertensi

Terdapat empat jenis obat yang paling banyak digunakan, yaitu:

  • Diuretika.
  • Beta-blocker.
  • Kalsium antagonis.
  • ACE inhibitor.
Untuk pemakaiannya dikonsultasikan dengan dokter agar mendapatkan dosis yang sesuai.




Pencegahan Hipertensi.

  • Jika tekanan darah anda tinggi, pantaulah dengan ketat sampai pada angka tersebut turun dan bisa dikendalikan dengan baik.
  • Mengurangi konsumsi minuman keras.
  • Membatasi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh perhari.
  • Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat. 
  • Menjaga berat badan agar normal atau tidak kelebihan berat badan.
  • Sering melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.
  • Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya kalium untuk mengimbangi natrium dalam tubuh. Hal tersebut dapat menstabilkan tekanan darah.
  • Menerapkan gaya hidup sehat.


Bengkak (edema) Pada Kaki atau bagian tubuh lain Pertanda Gagal Jantung dan Ginjal dan Penyakit Lainnya.

60% tubuh manusia terdiri atas air yang sangat penting untuk reaksi metabolisme dalam tubuh. Namun, sayang
nya seringkali tubuh kita mengalami kelebihan cairan tubuh dan tubuh tidak bisa mengeluarkannya.

Edema merupakan gejala dari berbagai keadaan medis serius seperti penyakit jantung, gagal jantung, gagal ginjal, gagal hati, dan malnutrisi.

Kelebihan cairan atau edema dapat terjadi di berbagai tempat dalam tubuh kita. Edema bisa juga dikenal sebagai pembengkakan yang biasanya terjadi di kaki yang juga disebut sebagai edema periferal, jika terjadi di paru-paru maka akan disebut edema pulmoner, dan jika terjadi diperut disebut ascites.

Jika kita mengalami edema biasanya kita akan mudah merasa lelah setelah melalukan aktivitas fisik atau ketika berjalan dalam jarak yang dekat. Jika edema ini belum parah maka masih dapat diobati dengan diet dan perubahan gaya hidup.




Tanda-Tanda Edema

  • Keluhan utama yang sering adalah bengkak tungkai.
  • Pada kasus yang parah dapat menyebabkan bengkak perut, edema paru bahkan muka menjadi bengkak.
  • Meningkatnya ukuran perut.
  • Napas pendek-pendek atau sulit bernapas (edema paru).
  • Volume air kencing yang dikeluarkan sangat sedikit meskipun minum air dalam takaran normal harian.
  • Pada tahapan yang parah, tanda-tanda edema itu dapat berupa kesulitan bernapas, napas pendek-pendek ketika berbaring, batuk dan tangan serta kaki jika disentuh atau dipegang terasa dingin.
  • Pembengkakan diatas kulit, umumnya teraba kenyal, dapat disertai nyeri ataupun tidak, dapat disertai demam ataupun tidak.
  • Jika bengkak disertai nyeri dan demam biasanya diakibatkan reaksi alergi.
  • Bengkak karena gagal jantung biasanya bersifat pitting, yakni kulit yang bengkak kita tekan maka kulit tidak akan langsung kembali seperti semula.




Penyebab Edema

  • Edema terjadi jika kita duduk atau berdiri terlalu lama disatu tempat. Salah satu penyebabnya adalah gravitasi yang menarik cairan tubuh kita kebagian kaki.
  • Kehamilan.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung natrium atau garam.
  • Bisa juga merupakan tanda dari penyakit ginjal, jantung, dan hati.
  • Edema disebabkan gagal jantung. Jantung tidak efektif memompakan darah sehingga sebagian darah terbendung pada kaki, perut dan menyebabkan pembengkakan.
  • Pada gagal ginjal. Ginjal menjalankan fungsinya untuk menyaring darah dan menghasilkan urin, akibatnya air tidak dapat keluar dan menyebabkan hampir seluruh tubuh bengkak.
  • Pada gagal hati, terjadi kondisi kekurangan protein yang dihasilkan hati. Protein tersebut berguna untuk menjaga air tetap didalam aliran darah. Akibat kekurangan protein tersebut, air dalam pembuluh darah akan keluar kerongga-rongga tubuh sehingga menyebabkan bengkak.




Pengobatan Edema

Pengobatan edema berdasarkan penyakit yang mendasari terjadinya bengkak (edema).

  • Bengkak karena alergi kulit, gigitan serangga atau memar akibat terbentur bisa mengompres dengan air hangat dan memberi salep kulit untuk mengurangi pembengkakan.
  • Jika edema akibat infeksi bisa meminum antibiotik.
  • Edema akibat sumbatan pembuluh darah bisa meminum obat sesuai resep dokter, tetapi pada beberapa kasus dibutuhkan tindakan operasi.
  • Bengkak akibat gagal jantung, penderita harus mengurangi asupan air dan mendapat terapi untuk menguras kelebihan air pada tubuh.
  • Bengkak akibat gagal ginjal. Pada gagal ginjal tahap akhir penderita harus mendapat cuci darah.
  • Bengkak akibat gagal hati. Sebagian besar penderita membutuhkan asupan protein tambahan melalui infusan.



Pencegahan. 

  • Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi kadar natriumnya atau garam.
  • Tidak berdiri atau duduk terlalu lama.
  • Menerapkan pola hidup sehat.


Ambeien. Bengkak Pada Lubang Pantat (anus). Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.

Anus merupakan lubang diujung saluran pencernaan.

Pembengkakan pada dinding anus baik terjadi di luar atau didalam anus disebut juga Hemoroid atau di kenal dalam masyarakat wasir/ambeien.
Sebagai deteksi awal, untuk dinding anus bagian luar dapat kita pegang. Untuk anus bagian dalam, kita dapat menyentuhnya dengan memasukkan jari ke dalam lubang anus.
Ambeien bisa mengalami peradangan, perdarahan atau membesar dan menonjol keluar.


Ambeien terbagi dua yaitu:

  1. Ambeien dalam
  2. Ambeien luar.


Jangan acuhkan dan remehkan penyakit ambeien karena anda bisa dibuat menderita seumur hidup jika tidak ditangani dengan baik.

Data menunjukkan bahwa sepuluh juta orang di Indonesia dilaporkan menderita ambeien.



Tanda-tanda Ambeien.

  • Pada penderita ambeien umumnya sulit duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir anus mendapat tekanan.
  • Terjadi pembengkakan pada dinding anus bagian luar atau bagian dalam.
  • Jika buang air besar, terasa sakit.
  • Awalnya dimulai dengan kesulitan buang air besar.
  • Rasa tidak nyaman pada daerah pantat.
  • Gejala ambeien dalam yaitu adanya darah yang keluar dari anus saat buang air besar dan jika tidak ditangani akan keluar dan terus membesar seperti bola tenis.
  • Gatal pada anus.




Penyebab Ambeien

  • Kurang mengonsumsi buah-buahan dan makanan berserat.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas.
  • Terlalu banyak duduk.
  • Kurang olahraga.
  • Diare menahun/ berlangsung lama.
  • Kehamilan  ibu hamil yang diakibatkan perubahan hormon.
  • Sembelit/ Konstipasi (Sulit buang air besar).
  • Mengedan terlalu lama.



Pengobatan Ambeien.

  • Biasanya, ambeien tidak membutuhkan pengobatan.
  • Obat pelunak tinja bisa mengurangi sembelit. 
  • Suntikan skleroterapi diberikan kepada penderita yang mengalami pendarahan.
  • Ambeien dalam diikat dengan pita karet yang bisa membuat ambeien menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit. Dilakukan selama 2 minggu . Diperlukan 3-6kali pengobatan.
  • Bisa juga dihancurkan dengan menggunakan laser (perusakan laser) sinar infra merah.
  • Pembedahan mungkin digunakan bila pengobatan lain gagal.
  • Bila ambeien dengan bekuan darah menyebabkan nyeri, maka bisa diobati dengan cara.
  1. Duduk berendam dalam air hangat.
  2. Mengoleskan salep obat bius lokal.
  3. Pengompresan dengan kemiri.




Pencegahan Ambeien.

  • Banyak mengonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan dan sayuran untuk memperlancar buang air besar.
  • Mengurangi konsumsi makanan berlemak atau yang terlalu pedas.
  • Banyak minum air untuk memperlancar pergerakan makanan dalam usus.
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur juga dapat memperlancar pergerakan usus, sehingga membantu dalam melancarkan buang air besar.
  • Jalankan pola hidup sehat.
  • Hindari duduk terlalu lama.
  • Hindari terlalu banyak mengedan atau jongkok.
  • Jangan menahan kencing atau buang air besar.
  • Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan.
  • Jangan buang air besar dengan paksa.

Hamil di Luar Kandungan (Kehamilan Ektopik), Tanda-tanda, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.

Kehamilan berawal dari sel telur dibuahi. Dalam proses normal, janin akan  menempel pada dinding rahim dan berkembang selama sembilan bulan.

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan, tetapi janin tidak menempel pada dinding rahim, melainkan diluar dinding tersebut. Sebanyak 90% calon janin tersebut menempel pada tuba fallopi (saluran telur). Terkadang tanda kehamilan ini mirip dengan terjadinya abortus atau keguguran, yaitu ada perdarahan, bahkan mungkin cuma pendarahan bercak pada saat hamil muda. Kehamilan ektopik lebih berbahaya karena dapat mengancam jiwa ibu jika tidak segera ditangani.

Komplikasi kehamilan ektopik, jika terlambat penanganan bisa menyebabkan pendarahan hebat bahkan kematian akibat sobeknya saluran telur (tuba fallopi) atau rahim.



Tanda-Tanda

  • Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi tanpa gejala.
  • Nyeri pada bagian perut.
  • Perdarahan pada vagina.
  • Demam.
  • Nyeri pada tulang panggul.
  • Menstruasi terhenti.
  • Pusing atau lemas.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri pada bahu.
  • Sakit pada saat buang air besar.




Penyebab

  • Alat kontrasepsi Spiral (IUD) diduga sebagai faktor utama pemicu kehamilan ektopik.
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya.
  • Infeksi atau inflamasi tuba falopi atau penyakit radang panggul akibat penyakit menular seksual.
  • Menjalani pengobatan masalah kesuburan.
  • Gangguan hormonal.




Pengobatan

  • Jaringan ektopik harus diangkat untuk menghindari komplikasi yang berakibat fatal.
  • Jika kehamilan ektopik terdeteksi sejak dini tanpa rasa nyeri dan tidak ada janin yang berkembang secara normal dalam rahim akan diberi suntikan methotrexate. Obat ini akan menghentikan pertumbuhan sekaligus menghancurkan sel-sel yang sudah terbentuk.
  • Kehamilan ektopik ditangani dengan operasi lubang kunci atau laparoskopi.




Pencegahan

Kehamilan ektopik sulit dicegah dan baru dapat diketahui pada tahapan lebih lanjut dari kehamilan. Oleh karena itu, dianjurkan memeriksakan kehamilan secara rutin setiap bulan pada dokter kandungan atau bidan untuk memastikan kehamilan benar-benar sehat dan sesuai harapan.

Keputihan. Ciri-ciri Keputihan Normal dan Tidak Normal, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.

Keputihan kerap dianggap sebagai masalah kewanitaan yang biasa-biasa saja dan sering dialami oleh wanita. Jika memperhatikan, keputihan terjadi ketika merasa lelah atau stress. Keputihan dapat dianggap sebagai salah satu alarm tubuh, terutama untuk masalah reproduksi. Jika kita melihat keputihan tidak berupa lendir yang berwarna bening, segera koreksi kembali gaya hidup kita.


Semua wanita pasti pernah mengalami keputihan. Kondisi alami ini berfungsi untuk membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi. Keputihan juga berfungsi membawa keluar sel-sel mati dan bakteri dari dalam vagina.

Sudahkah kiga menjaga personal hygiene (kebersihan diri) dan genital hygiene (kebersihan organ kewanitaan)? 

Keputihan adalah "peringatan" dini dari berbagai kelainan di sistem reproduksi.



Tanda-tanda Keputihan

Keputihan terbagi menjadi keputihan yang normal dan keputihan yang tidak normal dan merupakan tanda penyakit. Berikut ini adalah perbedaan antara keduanya.

Ciri-ciri keputihan Normal
  • Cairan yang keluar dari vagina berupa lendir berwarna bening.
  • Cairan tersebut tidak menimbulkan gatal dan tidak berbau.
  • Terjadi pada masa subur (20-40 tahun).
  • Terjadi menjelang haid.
  • Terjadi ketika wanita merasa stress, kelelahan, atau menggunakan celana dalam terlalu ketat.

Ciri-ciri Keputihan Tidak Normal
  • Dari vagina keluar lendir secara berlebihan dan disertai infeksi.
  • Lendir yang keluar bisa berwarna keruh, kecokelatan, kuning, atau berwarna kehijauan. Warna ini biasanya bergantung pada jenis organisme penyebab infeksi atau radang yang terjadi pada organ reproduksi.
  • Lendir tersebut dapat menyebabkan rasa gatal dan pedih, sehingga menyebabkan vagina menjadi kemerahan.
  • Keputihan disertai rasa nyeri atau pendarahan. Rasa nyeri pada tulang panggul atau saat buang air kecil serta mengalami pendara di luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seksual yang menyertai keputihan dapat mengindikasikan gonore atau chlamydia.
  • Keputihan disertai luka melepuh disekitar vagina. Penyebab jenis keputihan ini tidak normal biasanya adalah herpes genital.
  • Keputihan dengan lendir yang cair atau berwarna putih dengan rasa gatal.
  • Keputihan dengan lendir berwarna putih atau abu-abu atau berbau amis.


Penyebab Keputihan
  • Jamur, bakteri dan virus. Virus yang paling ditakuti adalah Human Papiloma Virus (HPV) dan Herpes Simplex Virus (HSV). Virus dari kelompok  tersebut dapat mengakibatkan kanker ganas pada alat genitalia, terutama pada perempuan.
  • Tidak terjaganya kebersihan diri dan daerah kewanitaan.
  • Hubungan seksual yang tidak aman.
  • Pola hidup yang kurang sehat.


Pengobatan Keputihan
  • Jika keputihan disertai gatal bisa diobati dengan antijamur tersedia di apotek.
  • Jika keputihan tidak disertai gatal atau iritasi bisa meminum antibiotik tersedia diapotek.
  • Jika keputihan disertai luka melepuh bisa meminum tablet antivirus.


Pencegahan Keputihan
  • Selalu menjaga kebersihan diri dan daerah kewanitaan.
  • Menjaga celana dalam agar selalu bersih dan tidak dalam keadaan lembab.
  • Menggunakan celana dalam berbahan katun.
  • Rajin berganti celana dalam minimal dua kali sehari.
  • Menghindari stress.
  • Hindari membersihkan vagina dengan sabun yang beraroma tajam atau dengan tambahan parfum.
  • Pakai sabun pembersih vagina tanpa kandungan bahan kimia yang keras.
  • Hindari bergonta-ganti pasangan.
  • Pola hidup sehat.
  • Olahraga teratur.
  • Banyak minum air putih 8 gelas perhari.

Kista. Tanda-tanda, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.

Kista adalah tumor jinak yang terdapat didalam organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Kista biasanya berbentuk kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentu
k anggur. Selain itu, kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.

Kista termasuk salah satu jenis tumor jinak yang terbungkus selaput sejenis jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal disekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Oleh karena itu, tumor jinak relatif lebih mudah diangkat melalui operasi, sehingga tidak membahayakan penderita.

Berdasarkan tingkat keganasannya,  kista terbagi menjadi dua jenis, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis sendiri dalam jangka waktu 2-3  bulan. Sementara itu, kista neoplastik umumnya bisa disembuhkan dengan cara operasi, tetapi itu pun bergantung pada ukuran dan sifatnya, apakah dapat membahayakan jiwa si penderita atau tidak.

Selain pada ovarium, kista juga bisa tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh didaerah vagina, antara lain yaitu, inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Untuk kista yang tumbuh didaerah vulva, biasanya terdapat pada bagian kelenjar bartholini, kelenjar sebasea, serta inklusi epidermal. Selain tempat-tempat tersebut, kista juga bisa tumbuh di indung telur atau di ujung saluran telur, kulit, paru-paru, usus dan bahkan otak.

Penyakit ini sering terjadi pada wanita disemua usia.


Tanda-tanda Kista

  • Kista ini bersifat silence alias diam sehingga perkembangannya tidak kita ketahui, kecuali kista endometriosis yang menimbulkan rasa sakit ketika menjelang menstruasi dan pada hari-hari pertama menstruasi. 
  • Kista pada payudara tampak berupa benjolan yang bisa sakit ketika diraba, tetapi bisa juga tidak.
  • Mengalami gangguan buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh jaringan kista yang membesar menekan kandung kemih sehingga menyebabkan kantong kemih tidak bisa menampung banyak air seni.
  • Rasa sakit seperti digigit semut dibagian kiri dan kanan bawah perut secara bergantian.
  • Rasa sakit pada pinggan bagian belakang.
  • Sakit ketika berhubungan seksual.
  • Rasa penuh atau berat pada perut.
  • Perut bengkak dan nyeri.
  • Nyeri pada punggung bawah dan paha.
  • Penambahan berat badan tanpa alasan yang jelas.
  • Nyeri setiap menstruasi.
  • Pendarahan vagina yang tidak normal.
  • Dada terasa tegang.
  • Sering buang air kecil.
  • Jika kista pecah, penderita akan merasakan nyeri hebat.
  • Jika kista memuntir ovarium, pasien akan merasakan nyeri perut disertai mual dan muntah.


Penyebab Kista
  • Masalah hormonal atau obat-obatan pemicu ovulasi.
  • Kehamilan. Biasanya pada kehamilan awal, sepasang kista ovarium dapat muncul secara alami dan kista dapat bertahan sampai akhir kehamilan.
  • Infeksi panggu. Infeksi ini dapat menyebar ke ovarium dan tuba fallopi menyebabkan kista ovarium.
  • Siklus menstruasi tidak teratur. 
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Zat racun yang dikandungnya dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  • Keturunan. Jika dalam satu keluarga ada kerabat dekat yang mengidap miom (sebuah jaringan otot yang tumbuh abnormal dan ini terjadi karena otot rahim berkembang secara berlebihan) atau menderita endometriosis, maka berisiko lebih tinggi mengalami kista endometriosis.
  • Konsumsi makanan yang berlemak tinggi bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista. Lemak merupakan salah satu bahan baku yang menaikan produksi hormon testosteron. Hal tersebut akan membuat keseimbangan hormon kewanitaan menjadi terganggu dan hal tersebut membuatnya menjadi rawan tumbuhnya kista, miom dan lainnya didalam tubuh.


Pengobatan Kista
  • Sebanyak 90% kista ovarium bukan kanker dan hanya butuh sedikit terapi.
  • Kista ovarium tidak membutuhkan terapi, biasanya kista akan hilang setelah 8-12 minggu.
  • Jika kista  sering muncul, dokter akan memberikan obat kontrasepsi oral. Satu hal yang harus diketahui  yaitu obat tidak dapat memperkecil ukuran kista.
Pembedahan/operasi dibutuhkan jika penderita memiliki:
  • Kista kompleks yang tidak hilang.
  • Kista yang bergejala.
  • Ukuran kista lebih dari 10 cm.
  • Wanita hampir atau sudah menopause.


Pencegahan Kista.
  • Menjaga pola makan yang sehat serta banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung antioksidan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Menghindari makanan-makanan yang mengandung zat karsinogen atau pemicu kanker.
  • Menghindari makanan-makanan yang berlemak tinggi seperti lemak daging, makanan yang digoreng, makanan cepat saji dan lain-lain.
  • Banyak melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga secara teratur.
  • Hindari stress karena stress dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh rentan terkena berbagai penyakit.
  • Menerapkan pola hidup yang sehat.
  • Perbanyak minum 8 gelas perhari.

Tanda-Tanda Kanker Payudara, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Tumor ganas adalah kumpulan sel kanker yang berkembang secara cepat kejaringan disekitarnya atau menyebar kebagian tubuh yang lebih jauh.

Kanker payudara juga termasuk salah satu penyakit pembunuh terbesar pada wanita selain kanker serviks. Kanker ini bisa tumbuh didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara.

Dalam payudara  jika terdapat cairan didalamnya, dengan mudah cairan dari jaringan payudara mengalir melalui aliran getah bening dibawah ketiak. Oleh karena itu, ketika sel kanker payudara mulai menyebar (metastasis), lokasi penyebaran pertama yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening (terletak dibagian bawah lengan).

Jika sel-sel kanker telah menyebar kebagian tersebut, akhirnya akan muncul benjolan. Namun, jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan sel kanker telah menyebar hingga kebagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang dan otak.

Seperti kanker lain pada umumnya, kanker payudara juga terdiri atas 4 tingkatan (stadium) perkembangan sel kanker. Tingkatan tersebut terdiri atas stadium dini (stadium 0,1 dan 2) dan stadium lanjut (stadium 3 dan 4).

Pada stadium 0, sel kanker masih berada pada lapisan kelenjar susu atau saluran susu dan belum menyebar kejaringan lemak disekitarnya. Pada stadium 1 dan 2, kanker mulai menyebar dari jaringan susu ke jaringan terdekat disekitarnya. Terkadang pada stadium 2, kanker mulai menyebar kedalam kelenjar getah bening.

Pada stadium 3, diameter tumor sudah berukuran 5 cm dan kadang telah menyebar juga kedalam kelenjar getah bening dekat payudara. Pada stadium 4, kanker mulai bermetastasis, artinya kanker sudah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening disekitar ketiak, hingga mencapai bagian lain dari tubuh seperti tulang, hati, paru-paru dan otak. Pada stadium ini, kanker bisa saja membengkak dan pecah sehingga payudara mengeluarkan nanah yang berbau busuk dan anyir. Penderita juga bisa merasa sesak napas karena kanker mulai menekan paru-paru.

Kanker payudara sangat sering terjadi pada wanita, kanker ini terjadi pada 1 dari 8 wanita didunia.




Tanda-tanda Kanker Payudara

Gejala-gejala yang menandakan adanya serangan kanker payudara yang umum dapat dilihat dan dirasakan adalah sebagai berikut:

  • Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.
  • Bentuk, ukuran, atau berat kedua payudara tidak sama.
  • Dibawah ketiak muncul benjolan.
  • Putting susu mengeluarkan darah, nanah, atau cairan encer.
  • Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk.
  • Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertekan kedalam.
  • Kulit yang lebih gelap disekitar puting susu (areola) atau kulit payudara mengelupas.




Penyebab Kanker Payudara

Penyebab dan pemicu kanker payudara hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Berikut ini adalah beberapa hal yang diduga sebagai penyebab terjadinya kanker payudara.
  • Konsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan pemicu kanker atau zat karsinogen. Zat tersebut berupa aflatoksin  B1 yang biasa terdapat pada makanan yang mengandung protein tinggi, etionin, sakarin, asbestos, nikel, krom, arsen, arang, tar, asap rokok, dan kontrasepsi oral.
  • Faktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar-Xe  dan nuklir.
  • Virus, seperti RNA virus (retrovirus), DNA virus (papiloma virus, adeno virus, herpes virus) atau EB virus.
  • Iritasi kronis dan inflamasi kronis yang bisa berkembang menjadi kanker.
  • Kelemahan genetik pada sel-sel tubuh sehingga memudahkan munculnya kanker.
  • Deit tinggi lemak.
  • Tidak pernah melahirkan dan menopause yang tertunda.
  • Usia pada saat pertama kali hai yang terlalu dini juga dianggap bertanggung jawab terhadap terjadinya kanker payudara.
  • Usia, karena sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
  • Pernah menderita kanker payudara sebelumnya. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1% per tahun.
  • Memiliki keluarga yang pernah menderita penyakit kanker payudara.
  • Mengalami kelebihan berat badan pasca menopause.
  • Sering mengonsumsi alkohol.
  • Melahirkan anak pertama pada usia tua.
  • Mengonsumsi hormon seperti estrogen dan progestin untuk tanda-tanda menopause.
  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan tambahan gula seperti fruktosa, terlalu banyak mengonsumsi gula bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
  • Mengonsumsi makanan cepat saji juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara.



Pengobatan Kanker Payudara

Terapi Standar seperti pembedahan.
  • Bedah konservatif, yaitu mengankat sel kanker beserta kelenjar getah bening yang terlibat.
  • Mastektomi, mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker.
  • Modified radical mastektomy (Mastektomi radikal yang dimodifikasi), yaitu mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker, kelenjar getah bening dibawah ketiak, sepanjang otot pada dada, dan terkadang sebagian otot dinding dada.
Terapi Radiasi, yaitu terapi kanker dengan menggunakan sinar-x ray berenergi tinggi atau radiasi tipe lain untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker.

Kemoterapi, yaitu terapi kanker menggunakan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Terapi hormon, yaitu terapi kanker dengan menghambat kerja hormon dan mencegah perkembangan sel kanker. Terapi ini hanya pada kanker payudara yang sensitif terhadap hormon.

Terapi Target, yaitu terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.



Pencegahan Kanker Payudara

Cara preventif yang paling efektif adalah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) secara rutin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya benjolan (tumor), lesi atau borok kecil, rasa nyeri, dan keluarnya cairan abnormal dari puting susu.

Cara lain yang dapat dapat dilakukan untuk mencegah kanker payudara sebagai berikut.
  • Jangan menggunakan bra yang ketat atau terlalu lama. Kalau bisa ketika tidur bra dilepas.
  • Hilangkan kebiasaan merokok dan meminum alkohol.
  • Periksa payudara sendiri secara rutin, misalnya satu bulan sekali.
  • Hindari radiasi dari sinar-x atau berbagai mancam radiasi lainnya.
  • Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin sebagai zat antioksidan. Selain itu, banyak-banyaklah mengonsumsi kacang kedelai beserta produk olahannya, seperti susu kedelai, tempe, tahu, dan sebagainya. Kacang kedelai mengandung fitoestrogen genistein yang dapat membantu mengurangi risiko tumbuhnya kanker payudara.
  • Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti joging dan jalan kaki 5-10 menit perhari.
  • Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak hewani.
  • Kurangi makanan yang berlemak seperti gorengan.
  • Hindari stress.
  • Terapkan pola hidup sehat.
  • Hindari makanan yang mengandung bahan zat tambahan seperti fruktosa yang terdapat pada minuman manis bersoda dan minuman ringan manis lainnya.
  • Hindari makanan cepat saji.

Kanker Leher Rahim/ Serviks, Tanda-tanda, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.

Kanker leher rahim/ serviks adalah kanker yang terjadi pada
serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang letaknya diantara rahim (uterus) dengan vagina atau daerah paling mentok yang bisa mr.P jangkau.

Kanker ini biasa terjadi pada wanita berusia diatas 35 tahun, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga pernah dialami oleh wanita berusia 20-30 tahun.

Menurut WHO, terdapat 490.000 perempuan didunia ini terkena kanker serviks pada tiap tahunnya dan 80 persen diantaranya berada dinegara-negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Tiap satu menit muncul kasus baru dan tiap dua menit terdapat satu orang meninggal akibat kanker serviks.

Di Indonesia, pada tiap harinya, diperkirakan muncul 40-45 kasus baru dan sekitar 20-25 orang meninggal akibat kanker serviks. Angka kematian kanker serviks di Indonesia tergolong tinggi dan sebagian besar di diagnosis terlambat. Biasanya kanker sudah menyebar ke organ lain.



Tanda-tanda Kanker Serviks

  • Tanda-tanda kanker serviks pada stadium dini sering tidak menunjukkan gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan acapkali tanpa gejala sama sekali (silence).
  • Salah satu gejala tidak khas yang sebenarnya kerap dijumpai adalah keputihan. Namun karena keputihan kerap dianggap sebagai masalah kewanitaan yang "biasa-biasa" saja, maka gejala dan tanda awal keganasan ini kerap luput dari perhatian padahal, keputihan adalah peringatan dini dari berbagai kelainan di sistem reproduksi wanita.
  • Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim (contact bleeding).
  • Adanya keputihan atau cairan encer yang keluar dari kelamin wanita.
  • Pendarahan pasca menopause.
  • Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil.
  • Pendarahan tidak normal dari vagina diluar masa menstruasi atau setelah menopause.
  • Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui penyebabnya, misalnya menstruasi yang lebih dari 7 hari untuk 3 bulan atau lebih, atau pendarahan dalam jumlah banyak.

Tanda-tanda saat kanker sudah memasuki stadium akhir.
  • Adanya darah dalam urin.
  • Kanker pada stadium akhir akan menyebar ke jaringan serta organ lainnya.
  • Bermasalah saat buang air kecil karena penyumbatan ginjal.
  • Penurunan berat badan.
  • Pembengkakan pada salah satu kaki.
  • Nyeri pada tulang
  • Tidak nafsu makan.
  • Nyeri pada punggung karena pembengkakan pada ginjal.


Penyebab Kanker Serviks.
  • Faktor penyebab kanker ini adalah salah satunya adalah Human Papiloma Virus (HPV). Virus ini dapat masuk dan memicu jika kita "mengundangnya" dengan beberapa aktivitas yang berisiko tinggi. Hal itulah yang dapat menjadi jalan masuk ataupun memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Lebih dari 70% kanker leher rahim disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. 
  • Mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda.
  • Sering berganti-ganti pasangan seksual.
  • Melahirkan banyak anak.
  • Kebiasaan merokok (risiko dua kali lebih besar).
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Minum pil kontrasepsi atau KB lebih dari lima tahun.
  • Kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sehingga menyebabkan defisiensi, vitamin A, C, dan E yang merupakan sumber zat antioksidan.


Pengobatan Kanker Serviks.
  • Pengobatan terhadap kanker serviks tergantung pada stadium kanker, usia pasien, keinginan memiliki anak. 
  • Pengobatan kanker serviks awal yaitu operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi atau kombinasi keduanya.
  • Kanker serviks stadium akhir, yaitu radioterapi atau kemoterapi.
  • Jika didiagnosis kanker serviks sudah diketahui sejak dini, kemungkinan sembuh cukup bagus.
  • Jika kanker serviks sudah menyebar ke jaringan dan organ lain maka peluang untuk sembuh total berkurang.
  • Setelah pengobatan serviks, sangat penting untuk menerima pemeriksaan lanjutan.
  • Kemunculan kembali kanker serviks ini biasanya terjadi sekitar satu setengah tahun setelah selesai pengobatan.


Pencegahan Kanker Serviks.
  • Menghindari semua faktor penyebab kanker.
  • Melakukan proses pemeriksaan kesehatan organ reproduksi kita secara rutin dan berkala.
  • Menghindari stress.
  • Memiliki pola makan dan pola hidup yang baik dan sehat.
  • Menjaga kebersihan organ reproduksi.
  • Berhubungan seks dengan aman.
  • Setia pada pasangan.
  • Screening (pap smear) rutin pada leher rahim, wanita berusia 25-49 tahun tiga tahun sekali. Untuk usia 50-64 tahun disarankan melakukan tes lima tahun sekali.
  • Vaksinasi HPV pada gadis yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Agar diketahui vaksin ini tidak menjamin anda terhindar dari kanker serviks jika tidak dengan pola hidup sehat.
  • Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
  • Banyak minum air 8 gelas perhari.
  • Olahraga teratur.

Tanda-tanda Asam Urat, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya.

Apakah anda tiba-tiba pernah merasakan sakit yang sangat mengganggu pada bagian sendi, terutama sendi jempol kaki disertai dengan bengkak kemerahan?
Jika pernah mungkin anda menderita penyakit asam urat.

Penyakit ini merupakan sejenis radang sendi yang disebabkan oleh pengkristalan natrium urat didalam atau disekitar sendi. Penyakit asam urat hanyalah salah satu dari dua ratus lebih penyakit radang sendi yang berbeda-beda.

Kadar asam urat meningkat atau abnormal ketika ginjal tidak mampu mengeluarkannya melalui urin,  sehingga dapat menyebabkan nyeri sendi, terbentuknya benjolan-benjolan pada bagian tertentu.

Asam urat juga dikenal dengan penyakit gout. Penyakit ini merupakan penyakit yang lumayan sering
dikeluhkan oleh mereka yang berusia separuh baya. Sebenarnya penyakit ini sudah dikenal sejak zaman hippocrates. 

Kata gout sebenarnya berasal dari kata gutta yang berarti tetesan. Konon, gout atau asam urat ini muncul akibat adanya "tetesan-tetesan jahat". Belakangan "tetesan-tetesan jahat" tersebut sudah dapat
teridentifikasi, yaitu hasil akhir buangan-buangan metabolisme purin (salah satu jenis asam amino) yang berlebihan. Jadi, pada dasarnya asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Normalnya, setiap hari kita membuang 700 mg asam urat melalui ginjal.


Tanda-Tanda Asam Urat
  • Nyeri sendi terutama dibagian jempol kaki yang kemudian merambat ke persendian kaki.
  • Biasanya dialami oleh orang yang berusia lebih dari 35 tahun.
  • Awalnya serangan asam urat berlangsung hanya beberapa hari saja, kemudian mereda selama beberapa bulan. Setelah itu datang serangan berikutnya yang lebih parah dan lebih menyakitkan dengan frekuensi yang lebih sering dan lebih lama.
  • Terkadang diikuti oleh bengkak dan kaku sendi.
  • Terdapat kristal urat (thopi) yang khas dalam cairan sendi.
  • Jumlah sendi yang meradang kurang dari empat.
  • Kemerahan disekitar sendi yang meradang.
  • Kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl.
  • Pembengkakan sendi secara asimetris.
  • Penderita kesulitan untuk berjalan akibat rasa sakit yang sangat mengganggu.
  • Sakit seringkali terasa dimalam hari. 
  • Kulit diatas sendi yang terlihat memerah dan mengilap.
  • Saat radang pada sendi mereda, kulit pada area tersebut mengelupas dan terasa gatal.


Penyebab Asam Urat

  • Seperti telah diungkapkan sebelumnya, asam urat atau gout ini disebabkan oleh metabolisme purin yang berlebihan. Sebenarnya produksi purin tidak dapat dihindari karena asam amino tersebut selalu diproduksi ketika terjadi metabolisme dalam sel. Namun, jika jumlah asam amino melebihi ambang batas 7,5 mg/dl maka ancaman gout sudah diambang pintu.
  • Gout juga diderita oleh mereka dengan berat badan berlebih atau obesitas.
  • Sering mengonsumsi makanan yang tinggi purin.
  • Jika asam urat yang dibuang dari tubuh jauh lebih sedikit dari jumlah yang diproduksi, maka asam urat yang bertumpuk tersebut akan membentuk kristal-kristal tajam natrium urat berukuran mikro dalam sendi, maka terjadilah asam urat.
  • Sendi yang paling sering mengalami asam urat adalah sendi kaki dan tangan.
  • Makanan seperti jeroan, makanan laut seperti kerang-kerangan, ikan, daging merah, seperti daging babi, sapi dan kambing.
  • Minuman keras. Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras maka produksi asam urat didalam hati akan meningkat. Bir mengandung purin yang tinggi.
  • Minuman tinggi kandungan gula dan fruktosa seperti sirup, minuman ringan manis.
  • Kolesterol tinggi.
  • Penyakit ginjal.
  • Diabetes.
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • Mengonsumsi Niacin. Obat untuk kolesterol tinggi.
  • Mengonsumsi Diuretik obat untuk hipertensi.
  • Mengonsumsi Aspirin.
  • Wanita memasuki masa menopause.
Berikut kandungan purin dari beberapa macam makanan yang umum dikonsumsi oleh kita:

Tabel. 1 Kandungan Purin dalam 100 gram makanan.
Makanan
Purin (mg)
Usus
854
Babat
470
Paru
398
Daging sapi
385
Daun melinjo
366
Kangkung
298
Bayam
290
Kacang tanah
236
Melinjo
223
Tempe
141
Tahu
106



Pengobatan Asam Urat
  • Kompres dengan air dingin atau es pada sendi yang sakit selama10-20 menit.
  • Anda bisa meminum obat penghilang rasa sakit seperti etoricoxib, diclofenac, ibuprofen, dan naproxen.
  • Jika obat-obatan diatas tidak efektif anda bisa meminum obat colchicine. Obat ini mampu mengurangi kristal-kristal natrium urat.
  • Jika penyakit asam urat sudah parah, dokter akan memberikan kortikosteroid dengan cara disuntikan kedalam otot atau langsung kedalam sendi yang meradang.


Pencegahan Asam Urat

Mencegah selalu lebih baik dari mengobati, demikian pula dengan asam urat. Kita tidak bisa menghentikan produksi purin dalam tubuh kita, tetapi kita bisa memodifikasi makanan sehingga purin yang diprodukis oleh tubuh tidak berlebihan yang akan berakibat pada produksi asam urat didalam tubuh. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya asam urat pada tubuh.
  • Membatasi konsumsi makanan yang mengandung asam urat tinggi, contoh soto atau gulai jeroan.
  • Menghindari mengonsumsi secara berlebihan makanan-makanan hasil olahan yang diawetkan, seperti kornet dan sardin kalengan.
  • Menghindari mengonsumsi lemak secara berlebihan karena akan mengganggu ekskresi asam urat lewat air seni.
  • Rajin berolahraga.
  • Banyak meminum air dan mengonsumsi buah-buahan dengan kandungan air yang tinggi.
  • Menghindari konsumsi alkohol.
  • Konsumsi vitamin C 500 miligram perhari. Vitamin C mampu mencegah penyakit asam urat dengan cara meningkatkan kinerja ginjal dalam membuang asam urat dalam tubuh.