k anggur. Selain itu, kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
![Kista, tanda-tana, penyebab, pengobatan, dan pencegahannya](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY9DM1P2O65bGI_R1xTb5nC0OitdwcO8ijg6-QuMzt-uZPEk8TVGYTCOjUjywLNVGfaIfjORAM32H92clC0r3cSHGu5MqpJx9I06b039nouRa0Tc3CF5xGN6bXFBg6Mq7Fm8xe1SRvFA/s400/kistasp.png)
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi menjadi dua jenis, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis sendiri dalam jangka waktu 2-3 bulan. Sementara itu, kista neoplastik umumnya bisa disembuhkan dengan cara operasi, tetapi itu pun bergantung pada ukuran dan sifatnya, apakah dapat membahayakan jiwa si penderita atau tidak.
Selain pada ovarium, kista juga bisa tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh didaerah vagina, antara lain yaitu, inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Untuk kista yang tumbuh didaerah vulva, biasanya terdapat pada bagian kelenjar bartholini, kelenjar sebasea, serta inklusi epidermal. Selain tempat-tempat tersebut, kista juga bisa tumbuh di indung telur atau di ujung saluran telur, kulit, paru-paru, usus dan bahkan otak.
Penyakit ini sering terjadi pada wanita disemua usia.
Tanda-tanda Kista
- Kista ini bersifat silence alias diam sehingga perkembangannya tidak kita ketahui, kecuali kista endometriosis yang menimbulkan rasa sakit ketika menjelang menstruasi dan pada hari-hari pertama menstruasi.
- Kista pada payudara tampak berupa benjolan yang bisa sakit ketika diraba, tetapi bisa juga tidak.
- Mengalami gangguan buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh jaringan kista yang membesar menekan kandung kemih sehingga menyebabkan kantong kemih tidak bisa menampung banyak air seni.
- Rasa sakit seperti digigit semut dibagian kiri dan kanan bawah perut secara bergantian.
- Rasa sakit pada pinggan bagian belakang.
- Sakit ketika berhubungan seksual.
- Rasa penuh atau berat pada perut.
- Perut bengkak dan nyeri.
- Nyeri pada punggung bawah dan paha.
- Penambahan berat badan tanpa alasan yang jelas.
- Nyeri setiap menstruasi.
- Pendarahan vagina yang tidak normal.
- Dada terasa tegang.
- Sering buang air kecil.
- Jika kista pecah, penderita akan merasakan nyeri hebat.
- Jika kista memuntir ovarium, pasien akan merasakan nyeri perut disertai mual dan muntah.
Penyebab Kista
- Masalah hormonal atau obat-obatan pemicu ovulasi.
- Kehamilan. Biasanya pada kehamilan awal, sepasang kista ovarium dapat muncul secara alami dan kista dapat bertahan sampai akhir kehamilan.
- Infeksi panggu. Infeksi ini dapat menyebar ke ovarium dan tuba fallopi menyebabkan kista ovarium.
- Siklus menstruasi tidak teratur.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Zat racun yang dikandungnya dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
- Keturunan. Jika dalam satu keluarga ada kerabat dekat yang mengidap miom (sebuah jaringan otot yang tumbuh abnormal dan ini terjadi karena otot rahim berkembang secara berlebihan) atau menderita endometriosis, maka berisiko lebih tinggi mengalami kista endometriosis.
- Konsumsi makanan yang berlemak tinggi bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista. Lemak merupakan salah satu bahan baku yang menaikan produksi hormon testosteron. Hal tersebut akan membuat keseimbangan hormon kewanitaan menjadi terganggu dan hal tersebut membuatnya menjadi rawan tumbuhnya kista, miom dan lainnya didalam tubuh.
Pengobatan Kista
- Sebanyak 90% kista ovarium bukan kanker dan hanya butuh sedikit terapi.
- Kista ovarium tidak membutuhkan terapi, biasanya kista akan hilang setelah 8-12 minggu.
- Jika kista sering muncul, dokter akan memberikan obat kontrasepsi oral. Satu hal yang harus diketahui yaitu obat tidak dapat memperkecil ukuran kista.
- Kista kompleks yang tidak hilang.
- Kista yang bergejala.
- Ukuran kista lebih dari 10 cm.
- Wanita hampir atau sudah menopause.
Pencegahan Kista.
- Menjaga pola makan yang sehat serta banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung antioksidan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
- Menghindari makanan-makanan yang mengandung zat karsinogen atau pemicu kanker.
- Menghindari makanan-makanan yang berlemak tinggi seperti lemak daging, makanan yang digoreng, makanan cepat saji dan lain-lain.
- Banyak melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga secara teratur.
- Hindari stress karena stress dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh rentan terkena berbagai penyakit.
- Menerapkan pola hidup yang sehat.
- Perbanyak minum 8 gelas perhari.
0 komentar:
Posting Komentar