![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbaD7XFPEXs5ObP6hV2p_zmNO8iyUiUf1oQ6ihOnsqu4A48oWsdz9V_OOZ1bnw8Z6JMpdDDGUWXGw3Rx0jbGzCrbbwdpQXVcTek0K2rgRTQDLjyyxO5IZyaVYGvN3v-KYNBJ7kEaWhVA/s400/Hipertensi.jpg)
Tekanan darah tinggi merupakan pembunuh pelan-pelan (silent killer) yang bisa mengantarkan penderitanya menderita penyakit lain yang lebih berbahaya seperti stroke dan jantung koroner. Olehkarena itu, tekanan darah harus diukur secara rutin agar bisa mengetahui apakah kita memiliki tekanan darah yang tinggi atau rendah.
Dalam pengukuran tekanan darah ada dua hal yang menjadi parameter penting, tekanan sistole dan tekanan diastole. Tekanan sistole ini merupakan tekanan darah jantung ketika berkontraksi dan diastole merupakan tekanan jantung ketika dia berelaksasi. Angka tekanan darah yang normal adalah yang berada 120/80. 120 (sistole)/80 (diastole) sampai 140/90. Jika tekanan darah berada diatas nilai tertinggi 140/90, maka harus berhati-hati karena kita sudah mengalami tekanan darah tinggi apalagi jika hal tersebut terjadi selama enam bulan berturut-turut.
Berikut klasifikasi tekanan darah :
Klasifikasi
|
Sistolik
|
Diastolik
|
Normal
|
120
|
80
|
Prehipertensi | 120-139 | 80-90 |
Hipertensi Stage I | 140-159 | 90-99 |
Hipertensi Stage 2 | 140 > 159 | atau > 100 |
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia diatas 18 tahun mencapai 25,8 % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita hipertensi perempuan lebih banyak 6% dibanding laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai 9,4%. Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesui anjuran tenaga kesehatan. Hal tersebut menyebabkan hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Tanda-tanda Hipertensi
- Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala dan tanda. Hal inilah mengapa sangat penting melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
- Memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.
- Kepala terasa panas dan pusing.
- Emosi meningkat.
- Merasa lelah dan sesak napas.
- Terkadang jika tekanan darah terlalu tinggi maka penderita bisa pingsan.
- Nyeri kepala pada pagi hari sebelum bangun tidur.
- Sakit kepala berkepanjangan.
- Pandangan kabur atau penglihatan ganda.
Penyebab Hipertensi.
- Seiring bertambahnya usia, kemungkinan anda untuk menderita hipertensi juga akan meningkat.
- Kelebihan berat badan (obesitas).
- Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar garam/ natrium yang tinggi.
- Faktor keturunan. Keluarga yang mempunya riwayat darah tinggi, anggota keluarga pun memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi daripada anggota keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
- Resistensi insulin (sensitivitas insulin menurun).
- Stress. Tingkat stress yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan darah.
- Kurang aktivitas fisik atau olahraga.
- Kurang makan buah dan sayuran.
- Minum terlalu banyak kopi atau minuman lain yang mengandung kafein.
Pengobatan Hipertensi
Terdapat empat jenis obat yang paling banyak digunakan, yaitu:
- Diuretika.
- Beta-blocker.
- Kalsium antagonis.
- ACE inhibitor.
Pencegahan Hipertensi.
- Jika tekanan darah anda tinggi, pantaulah dengan ketat sampai pada angka tersebut turun dan bisa dikendalikan dengan baik.
- Mengurangi konsumsi minuman keras.
- Membatasi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh perhari.
- Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat.
- Menjaga berat badan agar normal atau tidak kelebihan berat badan.
- Sering melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.
- Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya kalium untuk mengimbangi natrium dalam tubuh. Hal tersebut dapat menstabilkan tekanan darah.
- Menerapkan gaya hidup sehat.
0 komentar:
Posting Komentar